Ekuitas



Slide 2
Pengertian ekuitas secara semantik, ekuitas tidak didefinisi secara semantik tetapi secara sintatik. Artinya, ekuitas didefinisi secara mekanik atau prosedural dalam kaitannya dengan elemen-elemen statemen keuangan yang lain. Lebih tegasnya, ekuitas tidak dapat didefinisi secara independen terhadap aset dan kewajiban.
Pengertian ekuitas secara formal yaitu Dalam kerangka dasar Standar Akuntansi Keuangan (2002), misalnya, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mendefinisikan ekuitas sebagai berikut (pasal 49) :
“Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.”
Slide 3
Ekuitas berbeda dengan kewajiban
Godfrey, Hodgson, dan Holmes (1997) membedakan ekuitas dan kewajiban atas dasar kriteria berikut :
1. Hak-hak masing-masing pihak atas penyelesaian klaim.
2. Hak penggunaan aset dalam operasi.
3. Substansi ekonomik perjanjian.
Slide 4
Ekuitas pemegang saham merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang tertanam dalam perseroan
Modal Setoran merupakan dana dasar yang harus tetap dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak lain.
Laba ditahan merupakan salah satu komponen untuk menunjukkan daya melaba, dan jumlahnya harus dipisahkan dengan modal setoran, walaupun jumlah akhirnya ditotal untuk membentuk ekuitas pemegang saham. Laba ditahan terjadi apabila:
Laba atau rugi
Dividen
Rekapitalisasi
Defisit
Koreksi
Perubahan Akuntansi
Modal Yuridis, timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan bahwa harus ada sejumlah rupiah yang harus dipertahankan dalam rangka perlindungan terhadap pihak lain. Bentuk ketentuan hukum ini adalah bahwa saham harus mempunyai nilai nominal atau nilai minimum yang dinyatakan untuk menunjukkan hak yuridis. Modal yuridis merupakan jumlah rupiah “minimal” yang harus disetor oleh investor sehingga membentuk modal yuridis.
Penerbitan saham baru
Kapitalisasi laba ditahan yaitu sebuah perusahaan mempunyai ketentuan/ peraturan sendiri, keputusan perusahaan untuk menahan laba itu dikarenakan ada kepentingan lain.
Dividen saham
Konversi obligasi atau hak istimewa konversi
Stock subscriptions (langganan saham)
Modal Setoran Lainnya merupakan modal yang dibentuk selain dari setoran pemegang saham dan laba yang ditahan perusahaan.
Premium modal saham yaitu selisih lebih dari penjualan saham.
Penjualan saham treasuri yaitu saham yang dibeli kembali oleh perusahaan penerbit.
Penyerapan defisit
Deklarasi dividen likuidasi yaitu sebuah perusahaan melakukan investasi terhadap perusahaan sehingga menghasilkan dividen atas investasi.
Rekstruturisasi kapital
Revaluasi aset yaitu penilaian aset kembali.
Slide 5
 Tujuan Penyajian Ekuitas. Menyediakan informasi tentang :
Efisien dan kepengurusan manajemen.
Riwayat dan prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya.
Kewajiban yuridis perseroan.
Untuk mencapainya harus tersedia informasi :
Sumber ekuitas.
Pembatasan pembagian dividen dan likuidasi.
Batas perlindungan dan urutan penyerapan rugi.
Slide 6
Pembeda Modal Setoran dan Laba Ditahan
Untuk mencapai tujuan penyajian.
Berbeda kandungan informasinya (Dana dasar vs Daya melaba).
Perubahan aset akibat penggunaan aset (Pendanaan vs Produktif).
Transaksi modal vs operasi 
Slide 7
Modal setoran dibedakan menjadi 2 yaitu:
Modal yuridis
Modal setoran lain
Modal yuridis, timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan sejumlah rupiah dipertahankan dalam rangka perlindungan terhadap pihak lain. Tujuan penyajian modal yuridis adalah untuk member informasi kepada para pemegang ekuitas lainnya tentang batas perlindungan investasinta.
Modal setoran lainnya, tujuan utama nya adalah untuk membedakan secara tegas perubahan akibat transaksi operasi dan perubahan transaksi modal. Pembeda ini bertujuan untuk mencegah memperlakukan akibat kenaikan transaksi modal sebagai laba. Sebagai sumber yang dapat mengubah modal setoran yaitu pemesanan saham obligasi terkonversi, saham istimewa, dividen saham, hak beli saham dan saham treasuri. Berbagai sumber perubahanmodal setoran diatas umumnya menyebabkan kenaikan modal setoran, sedangkan transaksi yang dapat mengurangi modal adalah penarikan kembali saham treasuri.
Slide 8
Berbagai sumber yang dapat mengubah modal setoran dengan berbagai masalah teoretisnya adalah:
Pemesanan Saham
Pada umumnya investor yang berminat membeli saham perusahaan harus memesan terlebih dahulu saham yang dibeli dengan harga yang sesuai.
( Saham yang di pesan  x  Harga yang telah disepakati )
Yang menjadi masalah adalah apakah jumlah rupiah saham pesanan tersebut telah dapatdiakui sebagai modal setoran??
Jumlah rupiah saham  pesanan dapat diakui sebagai modal setoran hanya apabila memenuhi dua syarat, yaitu tidak dapat dibatalkan, dan pelunasan tidakterlalu lama.
Obligasi Terkonversi
Dalam hal tertentu perusahaan menerbitkan obligasi dengan kharakteristik dapat ditukarkan dengan saham biasa. Kalau hak tukar dari obligasi tersebut digunakan oleh pemegang obligasi akan timbul perubahan status kewajiban menjadi modal setoran.
Masalah teoritisnya adalah pada saat hak diambil, berapakah jumlah rupiah yang diakui sebagai modal setoran sehingga modal saham dan kelebihan diatas modal saham (kalau ada) dapat ditentukan??
Untuk mengatasi masalah tersebut terdapat beberapa alternatif yang dapat digunakan sebagai basiskapitalisasi, yaitu nilai bawaan obligasi, harga pasar obligasi, dan harga pasarsaham.
Saham Istimewa Terkonversi
Dapat diubah statusnya menjadi saham biasa atas kehendak pemegang saham istimewa.
Masalah yang ada sama dengan masalah yang muncul pada obligasi terkonversi, yaitu Pada saat hak diambil, berapakah jumlah rupiah yang diakui sebagai modal setoran??
Dalam mengatasi permasalahan tersebut terdapatdua alternatif yang dapat digunakan, yaitu Pendekatan satu-transaksi, danpendekatan dua-transaksi.
Dividen Saham
Dividen saham adalah distribusi dividen dalam bentuk saham yang sejenis dengan saham yang mula-mula diterbitkan.
Permasalahan yang muncul akibat pembagian deviden saham adalah bila dikapitalisasi, berapakah jumlah rupiah yang dikapitalisasi menjadi modal setoran?
Untuk mengatasinya, alternative penyelesaian yang digunakan terdiri atas dasar nilai nominal, dan atas dasar nilai pasar saham
Hak Beli Saham, Opsi, Waran.
Hak beli saham adalah hak yang diberikan bagi pemegang saham lama untuk membeli sejumlah saham (proposional dengan pemilikan). Hak ini biasanya dimaksudkan untuk mempertahankan pemilikan pemegang saham lama. Pada umumnya,hak beli saham umurnya tidak lama dan beli harga saham dengan hak beli tersebut biasanya lebih rendah dari harga pasar saham bersangkutan. Harga pasar hak beli saham ini adalah sebesar selisih harga pasar saham sengan harga yang harus dibayar pemegang saham yang mempunyai hak beli saham. Perlukah jumlah rupiah selisih ini dikapitalisasi??
Bila dividen saham dapat dikapitalisasi maka hak beli saham juga dapat dikapitalisasikarena hak beli saham dapat dianggap sebagai dividen saham dengan nilai sebesar hargapasar hak beli saham. jumlah ini dikapitalisasi ke modal setoran lain. Argumen dibantahdengan alasan bahwa kapitalisasi hak belisaham menjadi modal setoran adalah tidak logiskarena tidak ada sumber ekonomi yang disetorkan oleh pemegang saham dan tidak adasaham baru yang diterbitkan. Lain halnya dengan kupon beli saham atau waran yang dibahas sesudah opsi saham berikut.
Secara umum opsi diartikan sebagai klaim untuk membeli atau menjual sahamtertentu yang sengaja diciptakan oleh investor untuk dijual kepada investor lain. Dalamarti khusus, opsi saham adalah semacam kontrak yang membeli hak kepada karyawanperusahaan (termasuk manager atau pemimpin) untuk membeli saham perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan harga yang tertentu pula. pada umumnya hargapengambilan dibawah harga pasar saham yang bersangkutan atau harga yang ditawarkankepada pihak lain. Kebijakan semacam ini sering disebut dengan program opsi sahamkaryawan. Opsi saham ini biasanya digunakan sebagai sarana untuk meningkatkanloyalitas dan motivasi karyawan dengan menjadikan mereka pemilik perusahaan danutnuk menambah penghasilan karyawan (sebagai konvensasi tambahan).
Terdapat dua macam opsi yaitu call dan put. Opsi call adalah opsi yang memberi hak kepada pemegang opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu selama perioda tertentu. Orang membeli bila mengharapkan harga saham menaik. Sedangkan opsi put adalah opsi yangmemberi hak kepada pemegang opsi untuk menjual saham dengan harga tertentu selama perioda tertentu. Orang membeli opsi bila mengharapkan harga saham menurun.
Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepadapemegangnya untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga dan jangkawaktu tertentu (pasal 30). Terdapat beberapa karakteristik dari warran, yaitu :
(1) berbedadengan hak beli saham atau opsi
(2) terdapat beberapa jenis: lepas, lekat, dan bebas
(3) perlakuan akuntansi berbeda untuk tiap jenis.
Perbedaan waran dengan hak beli saham dan opsi saham dalam beberapa aspek, yaitu:
Jumlah rupiah hasil penerbitan sekuritas (utang atau ekuitas yang disertai waranlepas dialokasi ke sekuritas dan waran atas dasar nilai wajar masing-masingkomponen pada saat penerbitannya. jumlah rupiah yang melekat pada sekuritasdilaporkan sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengan karakteristiknya (pasal15).
Apabila waran diambil, jumlah rupiah yang melekat pada waran dikapitalisasike modal saham dan agio saham (bila ada) apa bila waran tidak diambil sampaimasa opsi berakhir, jumlah rupiah tecatat waran tetap diperlakukan sebagaimodal setoran lain (pasal 16).
Seluruh jumlah rupiah hasil penerbitan sekuritas (utang/ekuitas) yang disertaiwaran lekat diakui seluruhnya sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengankarakteristiknya (pasal 17).
Penerbitan waran bebas diperlakukan sebagai modal setoran lain sebesar jumlahrupiah hasil penerbitan tersebut. bila waran bebas diterbitkan secara cuma-cuma,tidak diperlukan penaksiran nilai waran untuk diakui sebagai modal setoran lain(pasal 18-19).
Saham Treasuri
Saham treasuri adalah penarikan kembali saham yang beredar untuk sementara dan kemudian diterbitkan kembali.
Masalah teoritis yang melekat pada transaksi saham treasuri adalah (1)penentuan jumlah rupiah yang harus dianggap sebagai pengurangan modal setoran dan laba ditahan
(2) pengungkapan pengaruhnya terhadap modal yuridis bila sahamtreasuri dijual kembali. Mengenai hal tersebut, terdapat dua pendekatan atau konsep yang dapat diterapkan yaitu konsep satu-transaksi dan konsep dua-transaksi.

Slide 9
Terdapat beberapa hal lain yang dapat menyebabkan laba ditahan dalam suatu periode berubah selain karena transaksi modal tetapi karena transaksi khusus, yaitu :
Penyesuaian perioda-lalu
Penyesuaian ini sering disebut dengan penyesuaian susulan. Merupakan perlakuan terhadap suatu jumlah rupiah yang mempengaruhi operasi perioda masa lalu bukan sebagai pengurang atau penambah perhitungan laba tahun sekarang tetapi sebagai penyesuaian terhadap laba ditahan awal periode sekarang. Biasanya berkaitan dengan masalah ketidakpastian masa lalu.
Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan sebelumnya
Dalam hal tertentu, kesalahan tidak segera dapat diketahui dan baru ketahuan beberapa waktu atau bahkan beberapa periode setelah statemen keuangan disusun dan diterbitkan. Untuk dapat disebut kesalahan, suatu jumlah rupiah harus berasal dari :
kesalahan hitung
kesalahan aplikasi atau penerapan prinsip akuntansi
kekeliruan menggunakan fakta yang tersedia pada saat penyusunan laporan keuangan.
Perlakuan :
Koreksi sebagai penyesuaian laba ditahan: menurut pandangan ini penyesuaian yang diperlukan terhadap laba yang pernah dilaporkan harus dilakukan langsung terhadap akun laba ditahan untuk semua kasus kecuali untuk koreksi-koreksi yang jumlahnya tidak terlalu besar (material).
Koreksi sebagai penyesuaian modal setoran lain: Paton dan Littleton menegaskan bahwa koreksi yang bekaitan dengan penggunaan asset dalam perioda-perioda yang lalu dengan alas an apapun hendaknya dipisahkan dengan premium modal saham.
Koreksi sebagai komponen statemen laba-rugi: statemen laba-rugi harus menyatakan laba seperti adanya termasuk rugi atau untung akibat koreksi.
Pengaruh perubahan akuntansi
Karena alasan tertentu suatu perusahan mungkin melakukan kebijakan yang mempunyai pengeruh terhadap konsistensi  dalam proses akuntansi dan pelaporan keuangan yang disebut dengan perubahan akuntansi. Ada tiga macam perubahan akuntansi yaitu:
Perubahan prinsip atau metoda akuntansi (change in accounting principle or method).
Perubahan taksiran akuntansi (change in accounting estimate).
Perubahan kesatuan pelaporan (change in the reporting entity).
 Masalah perekayasaan yang bersangkutan dengan hal ini adalah untuk perioda manasaja pengaruh komulatif perubahan harus diakui. Ada tiga alternative yaitu:
a.      Penyesuaian retroaktif
b.      Penyesuaian sekarang
c.      Penyesuaian sekarang dan prospektif
4. Kuasi-reorganisasi
PSAK No. 51 psal 9 mendeskripsikan pengertian kuasi-reorganisasi sebagai berikut: Kuasi-reorganisasi adalah reorganisasi, tanpa melalui reorganisasi secara hokum yang dilakukan dengan menilai kembali akun-akun aktiva dan kewajiban pada nilai wajar dan mengeliminasi saldo defisit.
Selanjutnya ditegaskan bahwa kuasi-rorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan untuk meretrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh asset dan kewajibannya, tanpa melalui reorganisasi secara hokum. Proses kuasi reorganisasi biasanya terdiri atas langkah-langkah berikut:
Asset dan kewajiban perusahan dinilai kembali atas dasar nilai pasar atau nilai wajar pada saat reorganisasi.
Modal setoran lain atau agio saham harus ditentukan jumlahnya sehingga cukup besar untuk menutup defisit.
Saldo debit laba ditahan (defisit) dieliminasikan dengan cara mendebit agio/ premium modal saham.
Syarat-syarat perusahaan yang dapat melakukan kuasi-reorganisasi yaitu (PSAK No. 51, pasal 11).
Perusahaan mengalami deficit dalam jumlah yang material.
Perusahaan harus memiliki status kelancaran usaha dan memiliki prospek yang baik pada saat kusi-reeorganisasi dilakukan.
Perusahaan tidak sedang menghadapi permohonan kepailitan.
Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku
Saldo ekuitas sesudah kuasi-reorganisasi harus positif

Slide 10
Perincian Atas Dasar Sumber
Dengan dasar ini, laba ditahan dapat dirinci menjadi laba ditahan yang berasal dari operasi normal atau rutin dan yang berasal dari laba luar biasa. Dapat saja pembedaan antara kedua sumber laba ditahan tersebut dipertajam. Namun, sebenarnya tidak cukup beralasan untuk memecah kembali jumlah rupiah bersih laba periodic atas dasar klasifikasi sumber bilamana statment laba-rugi telah memuat semua faktor yang menentukan laba bersih (pendekatan laba komprehensif) dan laba komprehensif ini telah ditransfer ke laba ditahan menjadi bagian dari ekuitas pemegang saham. Jadi, bila perubahan akibat transaksi operasi dipisahkan secara tegas dengan transaksi modal, statment laba-rugi telah merefleksi sumber laba ditahan sehingga perincian laba ditahan akan percuma (Suwardjono, 2010:555-556).
Perincian Atas Dasar Tujuan Penggunaan
Dalam praktik, perincian ini ditunjukkan dengan adanya pos cadangan jaminan sosial, laba ditahan terbatas (restricted retained earnings), dan cadangan umum. Perincian semacam itu sebenarnya sama saja dengan mengaitkan laba ditahan dengan aset tertentu (asset imputation). Artinya, dalam aset apa saja laba ditahan terikat. Klasfikasi ini mendasarkan pada tujuan penggunaan laba ditahan sebagaimana ditunjukkan oleh komponen aset yang terkait (Suwardjono, 2010:556).
Dalam hal tertentu mungkin ada petunjuk untuk mengatakan bahwa laba ditahan terikat dalam aset lancar. Misalnya saja, dalam satu periode telah terjadi kenaikan modal kerja neto dan tidak terjadi transaksi lain kecuali transaksi operasi yang menimbulkan laba dalam periode tersebut. Dalam hal ini, terdapat cukup alasan untuk mengatakan bahwa laba ditahan pada saat itu tertanam dalam tambahan modal kerja. Dalam kasus lain mungkin dapat dibuktikan bahwa jumlah rupiah laba ditahan terikat dalam kas atau pos aset lancar lain. Sejalan dengan pikiran tersebut, kalau terjadi tambahan fasilitas fisis tanpa diimbangi dengan terjadinya pinjaman baru, modal baru, atau berkurangnya modal kerja, terdapat pula cukup alasan untuk menyatakan bahwa laba ditahan telah tertanam dalam aset tetap (Suwardjono, 2010:556).
Perincian semacam itu sebenarnya tidak perlu dan tidak mempunyai manfaat informasional karena statment aliran kas telah mengandung informasi tersebut. Jadi, penyertaan statment laporan aliran kas lebih memenuhi tujuan pelaporan daripada perincian resmi dalam laba ditahan dengan sebutan misalnya “cadangan ekspansi” (Suwardjono, 2010:556).
Ada kalanya, dalam rangka kebijakan dividen, perusahaan yang mempunyai rencana membagi dividen menyisihkan laba ditahan menjadi “cadangan pembagian dividen” sebelum mengumumkan dividen. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa dividen tersebut harus dibayar dengan kas. Penyisihan tersebut sebenarnya tidak menjamin bahwa kas tersedia untuk keperluan tersebut.
Slide 11
Dasar pemikiran yang di anut oleh FASB dalam rerangka konseptualnya :
Pembedaan yang tegas antara transaksi operasi dan transaksi ekuitas.
Pemanfaatan aset versus aset kapital (pembedaan antara transaksi operasi dan investasi).
Adanya pos-pos luar biasa dan penerobos (by-passing items).
Implikasi terhadap komponen statemen laba-rugi (menganut semua-termasuk penuh).

0 komentar:

Post a Comment